Tampilkan postingan dengan label Info Kuliner. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Info Kuliner. Tampilkan semua postingan
Khasiat dan Kandungan Gizi Tempe Kedelai

Khasiat dan Kandungan Gizi Tempe Kedelai


Tempe merupakan makanan khas Indonesia yang terbuat dari kedelai sehingga namanya tempe kedelai. Selain tempe kedelai ada juga yang namanya tempe gembus yang terbuat dari sisa ampas tahu. Namuan tempe kedelai lebih enak rasanya dari pada tempe gembus dan juga kandungan gizi dan khasiat lebih banyak tempe kedelai. Sehingga untuk tempe kedelai tentu saja lebih banyak konsumennya. Berikut khasiat dan kandungan gizi yang ada pada kedelai.

Khasiat Tempe Bagi Kesehatan


- Mampu menyembuhkan diare.
- Menurunkan tekanan darah.
- Menurunkan kadar kolesterol yang ada di dalam tubuh kita.
- Merupakan salah satu makanan antikanker.
- Mampu mencegah osteoporosis.
- Mencegah anemia.
- Kaya antioksidan alami yang mampu meningkatkan kekebalan tubuh.
- Kaya akan serat yang mampu melancarkan pencernaan.
- Mampu mencegah timbulnya hipertensi.
- Mencegah penyakit jantung, dll.

Kandungan Gizi


Tempe berpotensi untuk digunakan melawan radikal bebas, sehingga dapat menghambat proses penuaan dan mencegah terjadinya penyakit degeneratif (aterosklerosis, jantung koroner, diabetes melitus, kanker, dan lain-lain). Selain itu tempe juga mengandung zat antibakteri penyebab diare, penurun kolesterol darah, pencegah penyakit jantung, hipertensis, dan lain-lain.

Komposisi gizi tempe baik kadar protein, lemak, dan karbohidratnya tidak banyak berubah dibandingkan dengan kedelai. Namun, karena adanya enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kapang tempe, maka protein, lemak, dan karbohidrat pada tempe menjadi lebih mudah dicerna di dalam tubuh dibandingkan yang terdapat dalam kedelai. Oleh karena itu, tempe sangat baik untuk diberikan kepada segala kelompok umur (dari bayi hingga lansia), sehingga bisa disebut sebagai makanan untuk semua umur.

Dibandingkan dengan kedelai, terjadi beberapa hal yang menguntungkan pada tempe. Secara kimiawi hal ini bisa dilihat dari meningkatnya kadar padatan terlarut, nitrogen terlarut, asam amino bebas, asam lemak bebas, nilai cerna, nilai efisiensi protein, serta skor proteinnya.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa zat gizi tempe lebih mudah dicerna, diserap, dan dimanfaatkan tubuh dibandingkan dengan yang ada dalam kedelai. Ini telah dibuktikan pada bayi dan anak balita penderita gizi buruk dan diare kronis.

Dengan pemberian tempe, pertumbuhan berat badan penderita gizi buruk akan meningkat dan diare menjadi sembuh dalam waktu singkat. Pengolahan kedelai menjadi tempe akan menurunkan kadar raffinosa dan stakiosa, yaitu suatu senyawa penyebab timbulnya gejala flatulensi (kembung perut).

Mutu gizi tempe yang tinggi memungkinkan penambahan tempe untuk meningkatkan mutu serealia dan umbi-umbian. Hidangan makanan sehari-hari yang terdiri dari nasi, jagung, atau tiwul akan meningkat mutu gizinya bila ditambah tempe.

Sepotong tempe goreng (50 gram) sudah cukup untuk meningkatkan mutu gizi 200 g nasi. Bahan makanan campuran beras-tempe, jagung-tempe, gaplek-tempe, dalam perbandingan 7:3, sudah cukup baik untuk diberikan kepada anak balita.

Asam lemak

Selama proses fermentasi tempe, terdapat tendensi adanya peningkatan derajat ketidakjenuhan terhadap lemak. Dengan demikian, asam lemak tidak jenuh majemuk (polyunsaturated fatty acids, PUFA) meningkat jumlahnya.

Dalam proses itu asam palmitan dan asam linoleat sedikit mengalami penurunan, sedangkan kenaikan terjadi pada asam oleat dan linolenat (asam linolenat tidak terdapat pada kedelai). Asam lemak tidak jenuh mempunyai efek penurunan terhadap kandungan kolesterol serum, sehingga dapat menetralkan efek negatif sterol di dalam tubuh.

Vitamin

Dua kelompok vitamin terdapat pada tempe, yaitu larut air (vitamin B kompleks) dan larut lemak (vitamin A, D, E, dan K). Tempe merupakan sumber vitamin B yang sangat potensial. Jenis vitamin yang terkandung dalam tempe antara lain vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), asam pantotenat, asam nikotinat (niasin), vitamin B6 (piridoksin), dan B12 (sianokobalamin).

Vitamin B12 umumnya terdapat pada produk-produk hewani dan tidak dijumpai pada makanan nabati (sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian), namun tempe mengandung vitamin B12 sehingga tempe menjadi satu-satunya sumber vitamin yang potensial dari bahan pangan nabati. Kenaikan kadar vitamin B12 paling mencolok pada pembuatan tempe; vitamin B12 aktivitasnya meningkat sampai 33 kali selama fermentasi dari kedelai, riboflavin naik sekitar 8-47 kali, piridoksin 4-14 kali, niasin 2-5 kali, biotin 2-3 kali, asam folat 4-5 kali, dan asam pantotenat 2 kali lipat. Vitamin ini tidak diproduksi oleh kapang tempe, tetapi oleh bakteri kontaminan seperti Klebsiella pneumoniae dan Citrobacter freundii.

Kadar vitamin B12 dalam tempe berkisar antara 1,5 sampai 6,3 mikrogram per 100 gram tempe kering. Jumlah ini telah dapat mencukupi kebutuhan vitamin B12 seseorang per hari. Dengan adanya vitamin B12 pada tempe, para vegetarian tidak perlu merasa khawatir akan kekurangan vitamin B12, sepanjang mereka melibatkan tempe dalam menu hariannya.

Mineral

Tempe mengandung mineral makro dan mikro dalam jumlah yang cukup. Jumlah mineral besi, tembaga, dan zink berturut-turut adalah 9,39; 2,87; dan 8,05 mg setiap 100 g tempe.

Kapang tempe dapat menghasilkan enzim fitase yang akan menguraikan asam fitat (yang mengikat beberapa mineral) menjadi fosfor dan inositol. Dengan terurainya asam fitat, mineral-mineral tertentu (seperti besi, kalsium, magnesium, dan zink) menjadi lebih tersedia untuk dimanfaatkan tubuh.

Antioksidan

Di dalam tempe juga ditemukan suatu zat antioksidan dalam bentuk isoflavon. Seperti halnya vitamin C, E, dan karotenoid, isoflavon juga merupakan antioksidan yang sangat dibutuhkan tubuh untuk menghentikan reaksi pembentukan radikal bebas.

Dalam kedelai terdapat tiga jenis isoflavon, yaitu daidzein, glisitein, dan genistein. Pada tempe, di samping ketiga jenis isoflavon tersebut juga terdapat antioksidan faktor II (6,7,4-trihidroksi isoflavon) yang mempunyai sifat antioksidan paling kuat dibandingkan dengan isoflavon dalam kedelai. Antioksidan ini disintesis pada saat terjadinya proses fermentasi kedelai menjadi tempe oleh bakteri Micrococcus luteus dan Coreyne bacterium.

Penuaan (aging) dapat dihambat bila dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari mengandung antioksidan yang cukup. Karena tempe merupakan sumber antioksidan yang baik, konsumsinya dalam jumlah cukup secara teratur dapat mencegah terjadinya proses penuaan dini.

Penelitian yang dilakukan di Universitas North Carolina, Amerika Serikat, menemukan bahwa genestein dan fitoestrogen yang terdapat pada tempe ternyata dapat mencegah kanker prostat dan payudara.

Bagaimana sobat, walaupun cuma tempe tapi banyak khasiatnya jangan meremehkan tempe yang termasuk asli buatan Indonesia, kita sebagai warganya harus bangga. Sekarang di luar Indonesiapun sudah banyak Negara-negara yang memproduksi tempe. Indonesia memang hebat..!

Baca Juga :
- Tempe Indonesia dan Tempe di Luar Indonesia
- Sejarah Asal usul Tempe Kedelai
Tempe Di Indonesia dan Tempe Di Luar Indonesia

Tempe Di Indonesia dan Tempe Di Luar Indonesia

tempe kedelai

Tempe di Indonesia - Di Indonesia ada berbagai macam olahan tempe seperti ada Tempe goreng, Tempe bacem, Tempe mendoan, Tempe kemul dan lainnya.

Indonesia merupakan negara produsen tempe terbesar di dunia dan menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai Indonesia dilakukan dalam bentuk tempe, 40% tahu, dan 10% dalam bentuk produk lain (seperti tauco, kecap, dan lain-lain). Konsumsi tempe rata-rata per orang per tahun di Indonesia saat ini diduga sekitar 6,45 kg.

Pada zaman pendudukan Jepang, para tawanan perang yang diberi makan tempe terhindar dari disentri dan busung lapar.  Sejumlah penelitian yang diterbitkan pada tahun 1940-an sampai dengan 1960-an juga menyimpulkan bahwa banyak tahanan Perang Dunia II berhasil selamat karena tempe. Menurut Onghokham, tempe yang kaya protein telah menyelamatkan kesehatan penduduk Indonesia yang padat dan berpenghasilan relatif rendah.

Namun, nama 'tempe' pernah digunakan di daerah perkotaan Jawa, terutama Jawa tengah, untuk mengacu pada sesuatu yang bermutu rendah. Istilah seperti 'mental tempe' atau 'kelas tempe' digunakan untuk merendahkan dengan arti bahwa hal yang dibicarakan bermutu rendah karena murah seperti tempe. Soekarno, presiden Indonesia pertama, sering memperingatkan rakyat Indonesia dengan mengatakan, "Jangan menjadi bangsa tempe." Baru pada pertengahan 1960-an pandangan mengenai tempe ini mulai berubah.

Pada akhir 1960-an dan awal 1970-an terjadi sejumlah perubahan dalam pembuatan tempe di Indonesia. Plastik mulai menggantikan daun pisang untuk membungkus tempe, ragi berbasis tepung (diproduksi mulai 1976 oleh Lembaga Ilmu Pengtahuan Indonesia dan banyak digunakan oleh Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia, Kopti) mulai menggantikan laru tradisional, dan kedelai impor mulai menggantikan kedelai lokal. Produksi tempe meningkat dan industrinya mulai dimodernisasi pada tahun 1980-an, sebagian berkat peran serta Kopti yang berdiri pada 11 Maret 1979 di Jakarta dan pada tahun 1983 telah beranggotakan lebih dari 28.000 produsen tempe dan tahu.

Standar teknis untuk tempe telah ditetapkan dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) dan yang berlaku sejak 9 Oktober 2009 ialah SNI 3144:2009. Dalam standar tersebut, tempe kedelai didefinisikan sebagai "produk yang diperoleh dari fermentasi biji kedelai dengan menggunakan kapang Rhizopus sp., berbentuk padatan kompak, berwarna putih sedikit keabu-abuan dan berbau khas tempe".


Tempe di luar Indonesia


Tempe dikenal oleh masyarakat Eropa melalui orang-orang Belanda. Pada tahun 1895, Prinsen Geerlings (ahli kimia dan mikrobiologi dari Belanda) melakukan usaha yang pertama kali untuk mengidentifikasi kapang tempe. Perusahaan-perusahaan tempe yang pertama di Eropa dimulai di Belanda oleh para imigran dari Indonesia.

Melalui Belanda, tempe telah populer di Eropa sejak tahun 1946. Sementara itu, tempe populer di Amerika Serikat setelah pertama kali dibuat di sana pada tahun 1958 oleh Yap Bwee Hwa, orang Indonesia yang pertama kali melakukan penelitian ilmiah mengenai tempe. Di Jepang, tempe diteliti sejak tahun 1926 tetapi baru mulai diproduksi secara komersial sekitar tahun 1983. Pada tahun 1984 sudah tercatat 18 perusahaan tempe di Eropa, 53 di Amerika, dan 8 di Jepang. Di beberapa negara lain, seperti Republik Rakyat Tiongkok, India, Taiwan, Sri Lanka, Kanada, Australia, Amerika Latin, dan Afrika, tempe sudah mulai dikenal di kalangan terbatas.


                                                                                          (Sumber : Wikipedia)

Baca juga :
- Sejarah Asal usul Tempe Kedelai
- Cara Sederhana Membuat Tempe Kedelai
Cara Sederhana Membuat Tempe Kedelai yang Enak

Cara Sederhana Membuat Tempe Kedelai yang Enak

cara membuat tempe kedelai

Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji biji kedelai. Sediaan fermentasi ini secara umum dikenal sebagai "ragi tempe".

Ternyata tempe kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B dan juga zat besi . Berbagai macam kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotika untuk menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit degeneratif. Tempe di desaku banyak dijual di warung-warung terdekat, saya hampir setiap hari makan tempe.

Bagaimana sobat sudahkah anda merasakan tempe kedelai atau langsung mau membuat tempe sebagai berikut.

CARA MEMBUAT TEMPE KEDELAI


1.Bahan-bahan :

a. Kedelai        : 2 kg

b. Ragi tape      : 2 butir

c. Pembungkus daun pisang atau plastik
 

2.Cara membuatnya :


Terdapat berbagai metode pembuatan tempe. Namun, secara umum terdiri dari tahapan perebusan, pengupasan, perendaman dan pengasaman, pencucian, inokulasi dengan ragi, pembungkusan, dan fermentasi.

  1. Pada awal pembuatan tempe, kedelai dicuci kemudian direbus dalam air panas selama kurang lebih 12 jam.
  2. Kulit biji kedelai dikupas, pengupasan dapat dilakukan dengan tangan, diinjak-injak dengan kaki, atau dengan alat pengupas kulit biji.
  3. Setelah dikupas, biji kedelai direndam. Tujuan tahap perendaman ialah untuk hidrasi biji kedelai dan membiarkan terjadinya fermentasi asam laktat secara alami agar diperoleh keasaman yang dibutuhkan untuk pertumbuhan fungi. Fermentasi asam laktat dan pengasaman ini ternyata juga bermanfaat meningkatkan nilai gizi dan menghilangkan bakteri-bakteri beracun.
  4. Selanjutnya kedelai dikukus dan setelah masak kemudian ditebar di atas tampai/Loyang sampai dingin.
  5. Campurkan kedelai dengan ragi, lalu dibungkus dengan daun pisang atau dengan kantung plastik.
  6. Biji-biji kedelai yang sudah dibungkus dibiarkan untuk mengalami proses fermentasi dangan dibungkus pada wadah yang tertutup rapat. Fermentasi dapat dilakukan pada suhu 20 °C–37 °C selama 18–36 jam. Waktu fermentasi yang lebih singkat biasanya untuk tempe yang menggunakan banyak inokulum dan suhu yang lebih tinggi, sementara proses tradisional menggunakan laru dari daun biasanya membutuhkan waktu fermentasi sampai 36 jam.

        *selesai*
Resep Membuat Tempe Mendoan

Resep Membuat Tempe Mendoan

Resep Membuat Tempe Mendoan

Tempe yang digoreng setengah matang adalah tempe mendoan, sedangkan tempe yang digoreng sampai matang dinamakan tempe kemul. Tempe mendoan mungkin terbilang asing di telinga kita. Kulinet tempe mendoan banyak kita jumpai kalau mengunjungi kawasan Jawa Tengah khususnya kawasan Banyumas, Cilacap, dan Purwokerto.

Berbahan utama tempe yang diiris tipis kemudian digoreng setangah matang dengan adonan tepung sehingga rasanya gurih dan lentur di lidah. Bagi yang sudah terbiasa, pasti tidak sabar menunggu hidangan ini yang biasa kita jumpai di tempat angkringan.

Makanan ini terbilang sangat unik, mungkin bagi sobat yang belum pernah merasakan keunikan rasa tempe mendoan, sobat biasa membuatnya sendiri di rumah dengan resep berikut ini.

Untuk membuat tempe mendoan kita persiapkan terlebih dahulu
bahan dan bumbunya sbb :

*Bahan

- 500 gram tempe, diiris tipis melebar
- 250 gram tepung terigu protein sedang
- 400 ml air
- 2 batang daun bawang, diiris halus
- minyak goreng

*Bumbu yg Dihaluskan

- 3 siung bawang putih
- 1 1/2 sendok teh garam
- 3/4 sendok teh ketumbar
- 1 cm kencur

*Bahan Sambal Kecap

- 5 sendok makan kecap manis
- 1 siung bawang putih, dihaluskan
- 4 buah cabai rawit merah, dihaluskan
- 1/8 sendok teh garam


Cara Membuat Tempe Mendoan

- Aduk rata tepung terigu, air, dan bumbu yang telah dihaluskan.
- Tambahkan daun bawang. Aduk lagi hingga rata.
- Celup tempe ke dalam adonan tepung.
- Kemudian goreng pada minyak yang sudah mendidih sampai setengah kering / setengah matang.

Sajikan saat masih hangat dengan sambal kecap untuk menambah rasa pedas manis.

*Selamat mencoba*

Tahukah kamu dari mana asal mula Tempe Mendoan, silahkan baca juga : Asal Usul Tempe Mendoan
Asal Usul Makanan Tempe Mendoan

Asal Usul Makanan Tempe Mendoan

Asal Usul Makanan Tempe Mendoan

Asal Usul Makanan Tempe Mendoan - Mendoan mungkin bagi sebagian orang asing ditelinga dengan nama kuliner tradisonal Indonesia ini. Namun, untuk sebagian besar masyarakat yang ada di Pulau Jawa nama makanan kuliner tempe mendoan bukanlah hal yang asing. Kuliner tempe mendoan sering kita temukan bila kita mengunjungi kawasan Jawa Tengah, khususnya di kawasan daerah Banyumas, Cilacap, Purwokerto dan sekitarnya.

Makanan ini terbilang sangat unik, terbuat dari tempe yang di iris tipis, lalu dicampurkan dengan adonan bumbu-bumbu yang khas tradisional Indonesia yang di jadikan satu dengan tepung terigu, lalu di goreng setengah masak. Sebagai teman makan tempe mendoan ini sering menggunakan sambel kecap manis, yang diberi bawang merah, dan cabe rawit serta sedikit garam sebagai pelengkap. Kuliner tempe mendoan disantap pada saat masih hangat sebagai teman minum teh atau ngopi.

Tentu dari para sobat bertanda tanya dalam hati. Mengapa tempe ini di gorengnya setengah matang ? Bila kita melihat dari asal usul kuliner tempe mendoan ini yang berasal dari Banyumas. Kata "Mendoan" yang berasal dari kata "Mendo" itulah yang merupakan bahasa yang berasal dari bahasa Banyumasan yang berarti setengah matang. Jadi tempe ini di goreng hanya setengah matang saja. Kalau digorengnya matang, bukan menjadi tempe mendoan, tapi menjadi tempe goreng atau tempe kemul biasa. He,,he,,, he,,,,

Medoan ini bisa anda rasakan dari ujung lidah hingga ke hati, dan nikmati sensasi perpaduan bumbu-bumbu tradisional Indonesia yang khas di setiap kunyahannya. Hm....pasti bikin ketagihan lho.

Kandungan Mendoan :
Mendoan mengandung energi sebesar 92 kilokalori, protein 4,89 gram, karbohidrat 16,19 gram, lemak 1,04 gram, kalsium 26 miligram, fosfor 47 miligram, dan zat besi 2,01 miligram.  Selain itu di dalam Mendoan juga terkandung vitamin A sebanyak 9 IU, vitamin B1 0,05 miligram dan vitamin C 0 miligram.  Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Mendoan, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.

➧ Baca juga : Resep Membuat Tempe Mendoan

Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Mendoan :
Nama Bahan Makanan : Mendoan
Nama Lain / Alternatif : -
Banyaknya Mendoan yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Mendoan yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Mendoan = 92 kkal
Jumlah Kandungan Protein Mendoan = 4,89 gr
Jumlah Kandungan Lemak Mendoan = 1,04 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Mendoan = 16,19 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Mendoan = 26 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Mendoan = 47 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Mendoan = 2,01 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Mendoan = 9 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Mendoan = 0,05 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Mendoan = 0 mg