Curahan Hati dari Seorang Alumni Putri PPTQ Al-Asy'ariyah D2
Matahari terbenam di balik gunung ditengah-tengah desa yang jauh dari hiruk pikuk keramaian kota, aku mulai mengingat tentang kita dulu. Ya, hanya kita yang tau. Aroma persahabatan yang kental seperti keluarga sendiri. Kita dulu pernah satu atap selama 6 tahun untuk menuntut ilmu bersama, tentu saja kenangan itu tak akan pernah sirna. Izinkan aku untuk mengenang sedikit masa-masa itu, masa dimana suka duka yang telah kita lalui.
Penjara suci, bukanlah sebuah penjara tempat para napi sungguhan. Itu hanyalah istilah dari kami para santri dengan menyebut nama lain dari pondok pesantren. Disebut penjara karena kami tidak melakukan kegiatan diluar ponpes (pondok pesantren), suci karena kami di taruh di sana untuk belajar makna kehidupan yang didasari pendidikan agama.
Teruntuk sahabatku nan jauh disana, masih ingatkah kamu ketika kita sama-sama terbangun dari tidur untuk sholat berjamaah? Ketika adzan subuh berkumandang, kita berebut untuk mengambil air wudhu lalu berlari le Masjid supaya tidak tertinggal?? Bukan sekali dua kali kita melakukan hal itu, bahkan sering kali karena jadwal tidur yang lebih sedikit dibanding remaja umumnya.
Bukan itu saja salahnya, entah kenapa kita juga sering kekurangan air, ingatkah kalian pengorbanan kita waktu musim kemarau harus berjalan jauh ke sumber hanya untuk bisa memenuhi kebutuhan kita seperti mandi, wudhu, dan yang lainnya. Masih ingatkah kalian disaat waktu mengaji kita berebut tempat yang paling belakang?? Antri kamar mandi, makan pakai tampah bareng-bareng, semua itu kita lakukan.
Ya memang kalau saya teringat itu, bisa dikatakan ini lucu sekali, betapa banyaknya memori yang aku simpan tentang masa itu. Masa terindah karena telah dipertemukan dengan manusia-manusia hebat seperti kalian yang sebelumnya belum pernah aku jumpai.
Ingat kawan, persahabatan kita tak akan pernah putus. Aku akan terus mendoakanmu dan kuharap kau mendoakanku. "Tak ada hal yang lebih romantis dari pada sebuah do'a?"
Kita hanya membisikkan di tanah tapi terdengar oleh langit. Sejauh apapun langkah kaki ini, kupastikan aku akan selalu mengingat kalian. Teruslah berkarya sahabat, semoga kalian sukses dengan jalur yang kalian tempuh saat ini dan dapat memanfaatkan ilmu dengan sebaik-baiknya. Amin
Artikel by @malikhah_17
Penjara suci, bukanlah sebuah penjara tempat para napi sungguhan. Itu hanyalah istilah dari kami para santri dengan menyebut nama lain dari pondok pesantren. Disebut penjara karena kami tidak melakukan kegiatan diluar ponpes (pondok pesantren), suci karena kami di taruh di sana untuk belajar makna kehidupan yang didasari pendidikan agama.
Teruntuk sahabatku nan jauh disana, masih ingatkah kamu ketika kita sama-sama terbangun dari tidur untuk sholat berjamaah? Ketika adzan subuh berkumandang, kita berebut untuk mengambil air wudhu lalu berlari le Masjid supaya tidak tertinggal?? Bukan sekali dua kali kita melakukan hal itu, bahkan sering kali karena jadwal tidur yang lebih sedikit dibanding remaja umumnya.
Bukan itu saja salahnya, entah kenapa kita juga sering kekurangan air, ingatkah kalian pengorbanan kita waktu musim kemarau harus berjalan jauh ke sumber hanya untuk bisa memenuhi kebutuhan kita seperti mandi, wudhu, dan yang lainnya. Masih ingatkah kalian disaat waktu mengaji kita berebut tempat yang paling belakang?? Antri kamar mandi, makan pakai tampah bareng-bareng, semua itu kita lakukan.
Ya memang kalau saya teringat itu, bisa dikatakan ini lucu sekali, betapa banyaknya memori yang aku simpan tentang masa itu. Masa terindah karena telah dipertemukan dengan manusia-manusia hebat seperti kalian yang sebelumnya belum pernah aku jumpai.
Ingat kawan, persahabatan kita tak akan pernah putus. Aku akan terus mendoakanmu dan kuharap kau mendoakanku. "Tak ada hal yang lebih romantis dari pada sebuah do'a?"
Kita hanya membisikkan di tanah tapi terdengar oleh langit. Sejauh apapun langkah kaki ini, kupastikan aku akan selalu mengingat kalian. Teruslah berkarya sahabat, semoga kalian sukses dengan jalur yang kalian tempuh saat ini dan dapat memanfaatkan ilmu dengan sebaik-baiknya. Amin
Artikel by @malikhah_17