Tampilkan postingan dengan label Info Ternak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Info Ternak. Tampilkan semua postingan
  5 Tips Ternak Marmut Hias, Sikecil yang Bernilai Jual Tinggi

5 Tips Ternak Marmut Hias, Sikecil yang Bernilai Jual Tinggi

tips ternak marmut hias
 

Marmut adalah sejenis hewan pengerat yang tergolong familia Sciuridae dengan genus Marmota. Marmut umumnya hidup di daerah pegunungan, seperti Alpen atau Pirenia di Eropa, Pegunungan Rocky atau Sierra Nevada di Amerika Serikat, dan Kanada bagian utara. Namun sekarang penyebarannya sudah merata hampir di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Tentunya anda sudah familiar dengan hewan yang satu ini, tapi taukah anda sekarang sedang banyak yang menggemari hewan yang mungil dan imut ini. Bukan marmut lokal yang biasa anda jumpai tetapi marmut hias, atau banyak yang menyebutkan guinea pig.

Marmut yang satu ini mempunyai daya tarik tersendiri dikalangan penghobinya, dikarenakan keunikannya dari mulai bulu hingga postur tubuhnya, bukan hanya unik dari segi penjualannya pun masih tergolong memiliki nilai jual yang tinggi, dihargai dari mulai puluhan ribu hingga jutaan rupiah.

Maka dari itu ternak marmut hias bisa menjadi pilihan usaha yang anda lakukan, jika anda hanya memiliki lahan yang terbatas namun ingin memulai usaha dibidang peternakan yang tentunya bisa menghasilkan, ternak guniea pig bisa menjadi alternatif ternak yang bisa anda jalankan.

Lalu berapa jenis marmut hias yang terdapat di indonesia? di bawah ini jenis-jenis marmut hias yang banyak terdapat di Indonesia.

1. Taxel

 

Tips Ternak Marmut Hias sikecil yang Bernilai Jual Tinggi
gambar marmut jenis taxel

2. Taddy

5 Tips Ternak Marmut Hias sikecil yang Bernilai Jual Tinggi
gambar marmut jenis taddy

 

3. American

 

5 Tips Ternak Marmut Hias sikecil yang Bernilai Jual Tinggi
gambar marmut jenis american

4. Coronet

 

5 Tips Ternak Marmut Hias sikecil yang Bernilai Jual Tinggi
gambar marmut jenis coronet

5. Perufian

 

5 Tips Ternak Marmut Hias sikecil yang Bernilai Jual Tinggi
gambar marmut jenis perufian

Selanjutnya jika kalian ingin memulai beternak marmut hias bagaiamana caranya? Kali ini dunia budidaya akan memberikan tips beternak marmut hias untuk kalian, dibawah ini yang harus kalian persiapkan.

1. Kandang

Tentunya hal yang harus anda persiapkan pertama kali adalah kendenis kandang, ada 2 jenis kandang yang bisa kalian coba, yaitu kandang umbaran dan kandang model tingkat ,apa perbedaan kandang umbaran dan kendang model tingkat?

* Kandang umbaran

Kandang umbaran adalah kandang yang langsung dilantai, biasanya hanya diberi sekat sekat untuk memisah jantan, betina dan anakannya, kandang model ini cenderung membutuhkan tempat yang sedikit luas, namun lebih mudah dalam perawatannya.

* Kandang tingkat

kandang model tingkat bisa anda buat dengan bambu, kawat ram atau kalian bisa beli yang sudah jadi yaitu kandang dengan bahan galvanis, kandang model ini solusi jika kalian hanya memiliki lahan yang terbatas, namun cenderung membutuhkan modal yang lebih banyak.

Baca juga : 7 Tips Ternak Ayam Bangkok Cepat Panen

2. Indukan

Untuk indukan pilihlah jenis indukan sesuai budget yang anda punyai, pilih yang sehat dan lincah tentunya, sedikit saran jika kalian baru memulai ternak fokuslah pada 1 atau2 jenis terlebih dahulu, agar tidak boros kandang karna jika beda jenis dicampur di satu kandang tentunya hasilnya akan kurang bagus.

3. Pakan

Untuk pakan untuk marmut hias sama seperti marmut local biasa yaitu rumput, namun untuk mendapatkan postur tubuh dan bulu yang bagus anda bisa tambahkan pellet.

Pellet yang diberikan menggunakan pellet khusus kelinci, karena belum ada yang produksi pellet khusus marmut, dan apabila marmut anda baru melahirkan anda bisa memberikan jagung muda untuk memperbanyak prosuksi asinya.

4. Perawatan

Perawatan dalam ternak marmut hias relatife mudah, karena membersihkan kotorannya bisa seminggu sekali, tapi usahakan kondisi kandang tetap kering, jika sudah becek anda bisa menambahkan rumput atau jerami kering, untuk jenis yang memiliki bulu yang Panjang sesekali anda perlu menyisiri bulunya agar tidak gembel.

5. Pengobatan penyakit

Penyakit yang biasanya terdapat pada marmut adalah scabies atau gudik dan kembung. Untuk scabies biasanya disebabkan karena kandang terlalu lembab. Untuk mengobatinya anda bisa menyuntikkan obat wormektin atau bisa anda oleskan minyak goreng yang diberi sedikit wormektin.

Untuk kembung cara menghindarinya dengan jangan berikan rumput yang masih berembun atau cari rumput usahakanjika sudah diatas jam 10 pagi. Untuk mengobatinya anda bisa umbar marmut di bawah kandang atau dipelataran agar marmut bergerak lincah sehingga gas yang terdapat diperut bisa keluar.

Itulah ulasan mengenai budidaya marmut hias, semoga bermanfaat, dan terima kasih.
7 Tips Ternak Ayam Bangkok Cepat Panen walau Di Lahan Sempit

7 Tips Ternak Ayam Bangkok Cepat Panen walau Di Lahan Sempit

Ayam Bangkok adalah ayam yang berasal dari Thailand, sesuai namanya Bangkok yaitu nama ibu kota Thailand, di negara asalnya penduduk biasa menyebutnya kings chicken. Ayam Bangkok mempunyai karakter petarung sehingga kerap digunakan sebagai ayam aduan.

Seiring berjalannya waktu, sekarang ayam Bangkok tidak lagi hanya dijadikan sebagai ayam aduan. Banyak juga yang memeliharanya hanya untuk hobi atau kesenangan merawat ayam hingga untuk kontes. Karena itu permintaan pasar ayam Bangkok cukup besar, tentunya menjadikan usaha budidaya ayam Bangkok memiliki prospek yang cerah kedepannya.

Jika anda tertarik memulai usaha budidaya ayam Bangkok, sebaiknya pelajari terlebih dahulu bagaimana tata cara dalam beternak ayam Bangkok.kali ini dunia budidaya akan mengulasnya untuk anda apa saja yang harus anda perhatikan sebelum memulai beternak, hingga perawatannya sampai panen.

 

tips ternak ayam bangkok

Lalu apa saja yang harus Anda perhatikan?

1. Kandang

Didunia ternak tentunya kandang adalah hal pertama yang harus anda persiapkan, untuk ayam Bangkok relatif tidak membutuhkan tempat yang luas, anda bisa mulai beternak walau hanya memiliki tempat yang sempit. Cara mengsiasatinya anda bisa membuat kandang dengan model tingkat. Sedangkan untuk ukuran ruangan persekat, kandang minimal memiliki Lebar 60cm Panjang 60cm, dan untuk tingginya usahakan jangan dibawah 70 karena untuk menjaga postur ayam tidak membungkuk.

2. Pilih bibit yang berkualitas
 
Indukan yang bagus tentunya akan berpengaruh pada hasil anakan yang didapat, pilihlah indukan dengan postur badan yang kekar, lincah, bulu yang bagus dan untuk betina jika beli yang sudah produk, usahakan yang sudah pernah mengerami dan menetaskan telurnya, karena ada beberapa indukan Bangkok tidak mau mengerami atau bahkan tidak mau dikawinkan.

Pilihlah indukan yang tidak sedarah atau lahir dalam 1 induk, karena pengalaman saya hasil anakan akan kurang bagus jika anakan didapat dari indukan yang sedarah. Untuk anda yang ingin fokus pada untuk ayam aduan maka pilihlah indukan yang memiliki mental petarung.

3. Pakan

Pakan ayam Bangkok relative mudah didapat namun apabila ingin hasil yang maksimal, tentunya jenis pakan juga harus diperhatikan, anda bisa saja memberikan pakan dedak namun harus diberi bahan tambahan seperti beras merah, jagung giling dan konsentrat. Waktu pemberian pakan juga harus diatur, bisa di waktu pagi dan sore

4. Perawatan

Untuk perawatan indukan anda bisa menjemur ayam di waktu pagi, atau apabila kendang ayam sempit usahakan setiap pagi atau sore ayam diumbar di pekarangan untuk  menambah gerak ayam agar tetap lincah, bersihkan kotoran ayam setiap hari apabila tidak sempat setiap hari usahakan tidak lebih dari 5 hari, karena kotoran yang lama berada di kandang akan menimbulkan bibit penyakit pada ayam, apabila ada ayam yang terkena penyakit pisahkan dari kandang ayam yang lain untuk meminimalkan menularkan penyakit ke ayam lainnya

5. Perkawinan ayam

Persiapan sebelum ayam dikawinkan juga harus diperhatikan,untuk umur ayam betina akan siap dikawinkan antara 7 sampai 8 bulan , sedangkan untuk jantan sekitar umur 1tahun. kondisi pejantan harus dalam keadaan sehat dan untuk betina harus dalam keadaan sehat , gemuk atau tidak kurus , usahakan pakan yang diberikan saat ayam mulai bertelur dicukupi, karna setelah bertelur, ayam akan mengerami selama 21 hari dan hanya akan turun sekali dalam sehari

6. Pemisahan anakan dengan indukan (sapih)

Inilah kunci agar ternak ayam Bangkok anda cepat panen ,pisahkan anakan dengan induk setelah 3 hari setelah menetas ,biasanya setelah 3 hari anakan ayam sudah bisa mandiri untuk makan dan minumnya, penyapihan yang cepat akan memepercepat indukan ayam anda siap untuk dikawinkan Kembali

7. Perawatan anakan ayam

Setelah anakan ayam telah disapih, siapkan kandang terpisah yang tertutup, apabila anda belum mempunyai kandang untuk memisah anda bisa menggunakan kardus yang ukurannya besar. Beri dasar kardus dengan sekam agar  kardus tidak cepat benyek terkena kotoran ayam dan menambah kehangatan.

Usahakan suhu kandang tetap hangat, anda bisa memasang lampu pijar untuk  menjaga kendang tetap hangat, untuk pakan berikan konsentrat khusus anakan dan untuk minum anda bisa memberikan tambahan  vitamin untuk menambah kekebalan tubuhnya.

Baca juga :
- 6 Tips Ternak Kutu Air di Ember
- 4 Tips Memulai Ternak Lele Anti Rugi

Itulah 7 tips agar ternak ayam Bangkok cepat panen walau di lahan yang sempit, setiap usaha pastinya dibutuhkan praktek langsung agar lebih mengerti masalah dan cara mengatasinya. Selamat mencoba dan terima kasih.

 6 Tips Ternak Kutu Air di Ember untuk Pemula

6 Tips Ternak Kutu Air di Ember untuk Pemula

tips ternak kutu air
 

Apa yang anda fikirkan ketika mendengar kata kutu air? Membayangkan iklan kalpanak? tentunya kutu air yang ini beda dengan kutu air yang bisa membuat gatal ya sobat. Kutu air yang akan kita bahas adalah kutu air yang biasa diberikan untuk pakan ikan yang baru menetas atau ikan ikan yang berukuran kecil seperti ikan cupang, guppy dan lainnya.

Ternak kutu air menjadi hal yang penting anda ketahui Ketika akan memulai dalam usaha di bidang ikan hias, karena apabila sudah bisa ternak pakan sendiri maka akan mengurangi biaya untuk pakan ikan anda ,selain itu sehubungan dengan terus bertambahnya penghobi baru dibidang ikan hias, kutu air menjadi hewan yang banyak dicari sehingga menjadi peluang usaha yang bisa anda lakukan.

Lalu bagaimana cara ternak kutu air khususnya untuk pemula yang belum mengetahui, kali ini dunia budidaya akan mengulasnya dengan rinci.

Di bawah ini Langkah - Langkah yang harus Anda lakukan

1. Pilih bibit kutu air

Kutu air yang biasa kita jumpai ada 2 jenis yaitu kutu air moina dan kutu air dapnia magna,lalu apa bedanya kutu air moina dan dapnia magna ?

➧ Kutu air monia adalah kutu air yang beukuran kecil ,memiliki perkembangan yang cepat namun umurnya tidak lama hanya sekitar 15 hari ,kutu air jenis ini yang biasa terdapat di alam seperti di sungai yang airnya penuh limbah  dan berarus tenang,

➧ Kutu air dapnia magna adalah kutu air yang berukuran lebih besar dari kutu air moina ada juga yang bilang sebagai kutu air raksasa,pekembangnya relative lambat namun memiliki umur lebih lama yaitu sekitar 30 hari, kutu air jenis ini tidak bisa ditemukan dialam Indonesia biasanya bisa didapatkan dipeternak.

Baca juga : Tahapan Lengkap Budidaya Cacing Sutra

Lalu jenis apa yang sebaiknya kalian budidayakan, menurut saya untuk pemula sebaiknya ternak jenis moina karna perkembangannya relatif  yang cepat, Anda bisa mendapatkan dengan buat menggunakan daun kol (tanpa bibit) atau beli bibit langsung dipeternak. Jika ingin cepat maka saya sarankan beli bibit karna jika tanpa bibit akan memerlukan proses yang lama.

2. Tentukan wadah untuk budidaya

Untuk wadah anda bisa menggunakan ember ,bok strerofom,atau kolam. Kali ini saya akan akan mengulas ternak dimedia ember, sebaiknnya air yang digunakan yaitu air yang sudah diendapkan terlebih dahulu atau bisa menggukan air kolam ikan. Karena jika menggukan air baru bisa jadi masih mengandung kaporit yang bisa membuat kutu air mati.

3. Pakan

Semua mahluk hidup tentunya membutuhkan pakan, lalu pakan apa yang bisa diberikan untuk kutu air? Anda bisa menggunakan dedak, kotoran puyuh, susu bubuk dll, sebaiknya sebelum diberikan pakan difermentasi terlebih dahulu dengan menggunakan em4 dan tetes tebu untuk media ember usahakan pemberian pakan sedikit saja karna akan berpengaruh pada kualitas air.

4. Perawatan

Perawatan dalam budidaya kutu air lebih kepada menjaga kualitas air, jika menggunakan ember sebaiknya setiap 3 hari sekali air diganti ¼ bagian dan diberi air yang baru karna jika lama tidak diganti akan timbul kutu jet yaitu hama dalam ternak kutu air.

5. Kondisi tempat untuk meletakkan wadah

Tempat yang baik dalam budidaya kutu air sebaiknya terkena sinar matahari, karna perkembangan kutu air akan lebih cepat jika terkena sinar matahari dan usahakan jangan terkena air hujan, karna jika menggukanan ember jika langsung terkena air hujan, air akan meluap dan ph air akan turun.

6. Pemanenan

Pemanenan akan bisa dilakukan setelah kurang lebih 10 hari setelah meletakkan bibit , panen dilakukan dengan jaring khusus kutu air, waktu yang tepat untuk panen adalah diwaktu pagi atau sore hari Ketika kutu air muncul ke permukaan, karna jika siang hari kutu air akan masuk ke dalam air. Tentunnya akan sulit untuk mengambilnya.

Itulah cara Ternak kutu air di ember yang harus anda perhatikan, tentunya dibutuhkan kesabaran dan ketlatenan dalam proses budidayanya agar mendapatkan hasil yang maksimal.

Cara Budidaya Maggot BSF (solusi pakan alternatif untuk ternak)

Cara Budidaya Maggot BSF (solusi pakan alternatif untuk ternak)

cara budidaya maggot
 

Apa yang Anda fikirkan bila mendengar tentang belatung?  tentu terdengar menjijikkan bukan. Tetapi sekarang belatung inilah yang bisa menjadi solusi Anda untuk menekan biaya pakan untuk ternak.

Namanya adalah maggot yang biasa kita jumpai ada 2 jenis yaitu maggot lalat hijau dan maggot bsf (black soldier fly), yang bisa kita manfaatkan sebagai pengurai sampah organic dan sebagai pakan ternak adalah yang jenis maggot BSF atau lalat tentara hitam.

Lalu apa kelebihan jika kita budidaya maggot ?

1. Sebagai pengurai sampah organic yang efektif

Masalah sampah sekarang menjadi masalah yang komplek, tentunya dengan beternak  maggot akan bisa menangani masalah tentang sampah organic karna makanan untuk maggot sendiri  bisa menggunakan sampah organik, dan 1 ekor maggot bisa menghabiskan kapan 2X berat tubuhnya.

2. Sangat cepat dalam perkembangannya

karena lalat BSF hanya membutuhkan sekitar 45 hari dari  mulai telur sampai ke lalat dewasa, dan  Seekor lalat betina biasanya menghasilkan 500-900 butir telur. Sedangkan untuk mendapatkan 1 gram telur, membutuhkan setidaknya 14-30 lalat. Untuk 1 gram telur, akan mampu menghasilkan 3-4 kg maggot atau larva.

3. Memiliki nutrisi yang cukup tinggi

Sebagai pakan alternatif pengganti pakan pabrikan karena dalam bentuk kering maggot memiliki kadar protein sekitar 40 – 42%, sedangkan protein yang dibutuhkan ternak sekitar 20 – 45%.

Kemudian bagaimana tahapan dalam budidaya Maggot?
 
Langkah awal anda biasa siapkan telur maggot dengan beli online atau langsung ke peternak maggot ,anda bisa juga  memancing lalat bsf liar untuk bertelur dengan dedak dan em4 tapi saya sarankan beli telur karna jika mancing lalat liar karna bisa saja yang bertelur lalat lalat ijo.

Selanjutnya siapkan media penetasan telur, bisa menggunakan ampas tahu, dedak halus dicampur pellet ikan atau langsung menggunakan bubur sampah organic, usahakan telur sebelum menetas jangan sampai terkena air karna bisa mengakibatkan telur tidak menetas, caranya mengan menyangga telur tidak langsung menempel ke media penetasan.

Baca juga : Tahapan Lengkap Budidaya Cacing Sutra

Berikutnya setelah umur satu minggu setelah menetas maggot bisa anda pingahkan ke biopon (tempat pembesaran magot) media atau pakan yang baik yaitu yang bisa dimakan habis karna akan mempermudah dalam proses pemanenan, apabila menggunakan sampah organk usahakan sampah dibuat menjadi bubur terlebih dahulu.

Setelah umur 18-21 hari anda sudah bisa panen, namun apa ingin berkelanjutan anda harus memisahkan ¼ populasi maggot untuk besarkan menjadi lalat dengan membuatkan biopon migrasi karna setelah umur 28 hari keatas maggot akan mejadi prepupa yaitu berubah warna menjadi hitam dan bergerak mencari tempat yang kering, jika sudah dalam bentuk ini maggot sudah tidak makan.

Apabila sudah migrasi dan berubah menjadi prepupa 7 hari setelahnya maggot akan mejadi pupa dalam fase ini maggot sudah diam tak bergerak menunggu menetas menjadi lalat dalam waktu 7 sampai 1 bulan, apabila sudah menjadi pupa, anda sudah harus siapkan tempat  atau ruangan dengan jaring rapat agar apabila sudah menjadi lalat tidak kabur kemana-manna.

Diruangan tersebut anda siapkan tumpukan bambu atau kayu yang diberi jarak sedikit  untuk media lalat bertelur. Ketika sudah menjadi lalat, lalat bsf tidak perlu diberi makan karna lalat bsf tidak makan setelah bertelur lalat akan mati.

Itulah cara berternak maggot yang saya lakukan, apabila ingin bertanya bisa tulis dikomentar, terimakasih

4 Tips Memulai Ternak Lele Anti Rugi untuk Pemula

4 Tips Memulai Ternak Lele Anti Rugi untuk Pemula

tips ternak lele untuk pemula
 

Ternak lele merupakan peluang usaha yang memiliki prospek yang cukup cerah kedepannya, dikarenakan semakin hari jumlah konsumsi hasil olahan dari ikan lele terus meningkat tetapi produksi ikan lele cenderung mengalami penurunan.

Akan tetapi dikarenakan harga pakan pabrikan untuk ikan lele terus mengalami peningkatan banyak sekali para paternak yang mengalami kerugian, untuk itu saya akan berikan 4 tips dan cara ternak lele agar tidak mengalami kerugian

1. Pilih Bibit yang Berkualitas

Bibit yang berkualitas akan berpengaruh pada pertumbuhan yang tentunya akan berpengaruh pada hasil panen yang didapat. Jangka waktu sampai panen akan lebih singkat yang tentunya akan memangkas biaya perawatan dan pakan.

Pilihlah jenis yang sudah terbukti baik seperti jenis lele Sangkuriang dan lele Mutiara, apabila Anda ingin meminimalkan modal usahakan bibit diperoleh dari hasil memijahkan indukan sendiri, karena apabila Anda beli bibit yang siap tebar akan menambah biaya modal.

2. Media yang Efisien

Media yang tepat akan mempermudah dalam perawatan dan pemanenan, Anda bisa menggunakan kolam semen atau kolam terpal, kedua media tersebut yang menurut saya paling bagus dalam menjalankan budidaya ikan lele.

Disamping karena akan mudah dalam penyortiran ukuran lele dan juga mempercepat dalam proses pemanenan sehingga dapat mengurangi biaya saat proses pemanenan lele tersebut.

3. Perawatan yang Baik

Perawatan yang baik akan mempengaruhi hasil panen tentunya, perawatan dimulai dari menegemen air yang baik.

Suhu yang baik untuk pertumbuhan ikan lele berkisar 26-30 derajad celcius dan ph air yang baik untuk ikan lele adalah 6,5-9. Sedangkan kandungan oksigen terlarut sekitar 4 mg/l. Kondisi air yang baik juga akan mencegah timbulnya penyakit pada ikan lele.

Baca juga : 4 Rahasia Ternak Ikan Chana

4. Menggunakan Pakan Alternatif

Pemberian pakan yang bagus akan mempercepat pertumbuhan ikan lele, namun pakanlah yang menyumbang pengeluaran modal tertinggi dalam beternak ikan lele. Oleh karena itu banyak peternak yang merugi dikarenakan hasil panen tak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan untuk membeli pakan.

Untuk meminimalkan biaya pakan, maka saya sarankan menggunakan pakan alternatif, pakan alternatif yang digunakan adalah pakan yang mengandung nutrisi yang cocok untuk ikan lele, seperti maggot dan ikan runcah yang mengandung protein yang tinggi.

Untuk pemberian pakan maggot saya biasanya menggunakan perbandingan 50:50 antara maggot dengan pellet untuk hasil yang maksimal.

Penutup

Itulah 4 cara yang bisa Anda lakukan agar tidak merugi dalam beternak lele bagi pemula dan semoga saja dapat memperoleh keuntungan yang Anda harapkan.

4 Rahasia Ternak Ikan Channa agar Cepat Bisa

4 Rahasia Ternak Ikan Channa agar Cepat Bisa

rahasia ternak chana
 

Ikan chana saat ini merupakan ikan yang banyak diminati, bukan hanya di kalangan muda para orang tuapun banyak yang hobi pelihara ikan tersebut. Oleh karena itu peluang usaha dengan budidaya ikan Channa sangatlah terbuka lebar.

Akan tetapi apabila langsung terjun dalam dunia ternak ikan channa tanpa mengetahui ilmunya tentu akan berujung kegagalan. Untuk itu kali ini saya akan berikan pengalaman dan beberapa rahasia saya dalam ternak ikan chana khususnya untuk pemula.

Di bawah ini setidaknya ada 4 hal yang harus Anda perhatikan sebelum memulai ternak ikan chana.

1. Pemilihan Indukan

Pemilihan indukan sangatlah penting dalam budidaya ikan channa karena akan menentukan hasil anakan yang didapatkan, pemilihan indukan dimuali dari memilih usia ikan sampai jenis ikan chana yang akan diternak.

Untuk usia ikan yang siap diternak berkisar dari 9 bulan sampai 10 bulan, untuk jenis yang mudah diternak menurut saya jenis Chana Asiatica karna mudah dalam menjodohkan dan sangat cepat indukan isi telur kembali sesudah mengeluarkan telur.

2. Tempat atau Media Beternak

Tempat yang digunakan bisa menggunakan aquarium, aquarium yang digunakan menggunakan sekat tengah untuk proses menjodohkan, sekat dibuka saat ikan channa sudah tidak menunjukan karakter bertarung. Tempat untuk meletakkan aquarium usahakan letakkan pada tempat yang tenang dan jauh dari keramaian karna ababila diletakkan di tempat yang terlalu ramai akan berpengaruh pada strees ikan tersebut

Baca juga : 5 Cara Melatih Mental Ikan Channa Agar Cepat Galak

3. Pakan

Pakan yang digunakan untuk indukan lebih bagus pakan hidup dan usakan pemberian pakan teratur dan porsi yang sesuai, untuk porsi yang pas yaitu apabila pakan diberikan akan langsung habis apabila pakan tidak habis akan mempengaruhi kualitas air dalam aquarium tersebut, dan saya merekomendasikan pakan untuk yang baik untuk indukan yaitu dengan cacing tanah karna akan meningkatkan pertumbuhan size atau ukuran ikan

4. Perawatan Anakan

Perawatan anakan dari mulai bentuk telur sangatlah penting dalam proses beternak ikan chana. Untuk jenis channa Asiatica indukan akan mengeluarkan telur di permukaan air, saya biasanya setelah ikan bertelur akan mengeluarkan indukan dari tempat bertelurnya, dan langsung saya pisah antara jantan dan betina untuk menghindari ikan bertarung.

Setelah menetas, kita bisa berimakan setelah usia anakan 5 hari setelah menetas, Anda bisa beri makan menggunakan artemia atau bisa langsung diberi kutu air, setelah ukuran kita kira sudah bisa makan cacing sutra kita ganti pakan dengan cacing sutra untuk mempercepat pertumbuhan.

Itulah beberapa hal yang bisa anda perhatikan dalam menekuni budidaya ikan channa, tentunya dibutuhkan juga kesabaran dan ketlatenan dalam dalam proses beternak tidak lupa diiringi dengan doa ya, selamat mencoba semoga berhasil.

5 Cara Melatih Mental Ikan Channa Agar Cepat Galak

5 Cara Melatih Mental Ikan Channa Agar Cepat Galak

cara melatih ikan chana
 

Beberapa tahun belakangan ini penghobi ikan jenis Channa mengalami kenaikan yang pesat, hal itu dipengaruhi mudahnya sekarang mendapat informasi-informasi yang baru, dan banyak berita-berita yang viral tentang dunia ikan Channa.

Ada beberapa jenis ikan chana yang populer sekarang, seperti channa auranti, chana stewarty, channa pulcra, channa asiatica, dan ikan channa lokal yaitu limbata. Ikan ikan chana tersebut mempunyai daya tarik tersendiri bagi para penghobinya. Yang biasa orang-orang tertarik, biasanya dilihat dari segi corak, ukuran dan mental.

Dalam artikel ini, saya akan memberikan beberapa tips tentang bagaimana melatih mental ikan Chana agar lebih cepat galak. Karena mental ikan channa sangat mempengaruhi dalam penjualan atau daya tarik bagi penghobinya.

Inilah beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam melatih mental ikan channa.

1. Usahakan channa tidak dalam keadaan stres

ciri ciri ikan chana yang stres yaitu biasanya ikan akan diam didasar seperti malas berenang tau bahkan tidak mau makan , biasanya ini terjadi apabila ikan baru sampe dari perjalanan jauh , ikan lompat ke permukaan , atau untuk ikan chana yang baru didapat dari alam jika ingin melatih mentalnya maka biarkan ikan sembuh dari stres terlebih dahulu.
 
2. Puasakan ikan 3 sampe 4 hari

Ikan yang lapar tentunya akan lebih agresif saat diberi makan, lama kelamaan akan terbentuk mental petarung chana tersebut, dengan catatan jangan puasakan ikan saat tres atau sedang dalam kondisi sakit

Baca juga : 4 Tips Memulai Ternak Lele Anti Rugi
 
3. Melatih dengan memegang pakan hidup diluar aquarium

Anda bisa mulai dengan gerakkan pakan hidup dari sisi aquarium ke sisi lainnya agar ikan chana anda mengejar pakan tersebut, maka lama kelamaan ikan akan terbiasa mengejar tangan anda walau tidak memegang pakan
 
4. Dilatih dengan cermin

Anda bisa juga melatih mental ikan chana dengan cermin, caranya hadapkan cermin pada ikan anda apabila sudah mulai bergerah mengejar bayangan yang ada dicermin anda ganti dengan tengan anda, lakukan cara ini setiap hari agar ikan terbiasa mengejar tangan anda.

5. Menggunakan patung ikan yang mirip

Ikan chana merupakan ikan yang akan menjaga wilayah teritorinya , apabila anda mengunakan patung yang mirip dengan ikan chana anda, maka ikan tersebut akan mengira patung tersebut sebagai ancaman yang akan mengganggu teritorinya , otomatis ikan akan lebih galak  
 
Itulah 5 cara yang bisa dicoba untuk melatih mental ikan chana Anda agar cepat galak, dibutuhkan kesabaran dan ketlatenan untuk hasil yang maksimal dan terbentuk mental yang stabil, selamat mencoba.

Tahapan Lengkap Budidaya Cacing Sutra media Sawah

Tahapan Lengkap Budidaya Cacing Sutra media Sawah

tahapan budidaya cacing sutra
 

Usaha budidaya cacing sutra saat ini menjadi salah satu peluang usaha yang bisa Anda jalankan dengan prospek yang cukup cerah kedepannya. Pasalnya cacing sutra memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi dengan protein 57%, lemak 13,3%, serat kasar 2,04%, kadar abu 3,6% dan air 87,7% dimana kandungan gizi tersebut sangat dibutuhkan oleh benih ikan untuk proses pertumbuhan,

Ada beberapa cara dalam budidaya cacing sutra bisa menggunakan kolam semen, baki yang disusun di rak, kolam terpal ataupun dengan media sawah. Semua metode ternak tentu ada kelemahan dan kelebihan masing masing.

Kali ini saya akan menjelaskan tahapan budidaya cacing sutra di kolam sawah, sebelum kita bicara tentang tahapan ternak di media sawah saya akan jelaskan kelebihan dan kekurangan ternak dengan metode sawah, kelebihan metode sawah yaitu;

  • Cepat dalam perkembangan karena dibuat seperti dialam
  • Mudah dalam perawatan jika lumpur sudah halus
  • Dapat panen lebih banyak dibanding dengan metode lainnya


Adapun kelemahannya yaitu, pengolahan lahan sebelum ditebar bibit cacing akan lebih lama. Itulah kelebihan dan kekurangannya kali ini saya akan jelaskan tahapan-tahapan dalam budidaya ternak cacing metode sawah, sebagai berikut.

1. Pengolahan Lahan

Dalam budidaya cacing sutra media sawah pengolahan lahan sangatlah penting karena di alam, cacing sutra hidup aliran limbah dengan lumpur halus, oleh karna itu sebelum ditebar bibit cacing hendaklah kita buat tanah menjadi sangat halus yaitu dengan cara mencakul atau bisa dengan traktor itu dilakukan beberapa kali  sampai  tanah terbentuk menjadi lumpur yang halus.

2. Pemberian Pakan

Pemberian pakan cacing sutra dimulai saat pengolahan lahan yaitu dengan mencampurkan saat proses pencangkulan, adapun pakan yang diberikan saat proses pengolahan lahan yaitu dengan kohe puyuh, bisa dengan kohe sapi atau ayam.

Tapi usahakan pakan yang diberikan pakan yang bisa terurai karena akan menyulitkan dalam proses pemanenan jika pakan yang diberikan tidak dapat terurai atau tidak habis jika dimakan cacing sutranya. Kemudian jika tanah sudah halus dan sudah diberi bibit cacing sutra maka pemberian pakan bisa diberikan setiap hari atau 3 hari sekali sampai panen.

Lebih banyak pakan yang diberikan akan lebih baik karena akan membuat lahan menjadi lebih gembur adapun pakan yang diberikan setelah bibit cacing sutra ditebar bisa menggunakan ampas tahu, kohe puyuh ataupun sayur sayuran yang sudah dihaluskan.

Baca juga : 4 Rahasia Ternak Ikan Channa

3. Pemanenan
 
Proses pemanenan cacing sutra bisa dilakukan sekitar 3 bulan setelah tebar bibit karena biasanya proses pengeluaran kokon atau Telur cacing sutra terjadi di usia 40 – 50 hari dalam siklus hidup mereka.

Pemanenan bisa dilakukan seminggu sekali atau setiap hari jika menggunakan sistem sekat- sekat yaitu kita urutkan panen persekat. Pemanenan dilakukan pada waktu pagi, sore atau malam hari karna pada waktu itulah cacing akan muncul ke permukaan dan pada siang hari cacing akan sembunyi di dalam lumpur untuk melindungi dirinya dari sinar matahari.

4. Perawatan setelah Panen

Perawatan setelah panen sangatlah penting kardna kita akan bisa kontinu atau berkelanjutan dalam pemanenan jika perawatan dilakukan dengan baik setelah panen. Adapun perawatan setelah panen dilakukan dengan pemberian pakan langsung setelah panen dilakukan.

Itu bertujuan agar pakan selalu tersedia dan media tidak mengalami penyusutan karena lumpur akan ikut terbawa saat panen dilakukan.
Yang terakhir apa bila sudah beberapa kali penen dan tanah sudah terasa padat maka kita olah tanah seperti diawal yaitu dengan mencangkul agar menjadi gembur kembali tapi jangan menggunankan traktor karna akan bisa membuat cacing itu mati.

Akhir Kata

Itulah beberapa tahapan dalam budidaya cacing sutra media sawah, itu semua pengalaman saya yang sudah berkecimpung dalam budidaya cacing sutra, budidaya cacing sutra yang dibutuhkan adalah ketlatelan dan kesabaran karna dilakukan tidak dalam waktu sebentar ,dan tentunya jangan mudah menyerah.

Selamat mencoba semoga berhasil.